Startup Pertanian Indonesia Raih Dana $2,6 Juta dari Insignia dan Pendiri Efishery

Elevarm, sebuah platform produktivitas pertanian terintegrasi yang berbasis di Indonesia, mengumumkan telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $2,6 juta dari Insignia Ventures Partners, sebuah perusahaan modal ventura asal Singapura. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan produksi bibit dan pupuk organik.

Investor yang sudah ada, termasuk 500 Global yang berbasis di AS, Gibran Huzaifah—CEO sekaligus pendiri unicorn teknologi akuakultur Indonesia, Efishery, serta Arip Tirta, presiden dan salah satu pendiri platform e-commerce Evermos, turut serta dalam putaran pendanaan ini. Putaran dana ini dilaksanakan dalam dua tahap, kata Elevarm, yang juga alumni Forbes Asia 30 Under 30.

“Misi kami adalah untuk mendemokratisasi akses ke kebutuhan pertanian yang tidak hanya meningkatkan hasil panen bagi para petani, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi sirkular dalam jangka panjang, melalui riset, teknologi, dan solusi kami yang inovatif,” ujar Bayu Syerli Rachmat, salah satu pendiri sekaligus CEO Elevarm.

Rachmat mendirikan Elevarm bersama Febi Ifdillah dan Lintang Kusuma Pratiwi pada tahun 2022. Tahun berikutnya, Ifdillah dan Pratiwi masuk dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30.

“Lebih dari sekadar meningkatkan cara dan apa yang kita berikan kepada dunia, Elevarm sedang mengembangkan solusi pertanian berkelanjutan yang menghubungkan teknologi dengan tradisi,” kata Huzaifah dari Efishery, yang juga alumni Forbes Asia 30 Under 30.

Elevarm menyatakan bahwa mereka akan menggunakan modal baru ini untuk memperluas ruang rumah kaca mereka dan meningkatkan teknologi manufaktur canggih di pabriknya, yang akan memungkinkan perusahaan untuk melipatgandakan kapasitas produksi bibit dan pupuk organik untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari petani kecil.

Permintaan yang kuat telah meningkatkan pendapatan perusahaan, yang naik tujuh kali lipat menjadi $11 juta pada tahun 2023. Pertumbuhan diperkirakan akan terus berlanjut tahun ini, dengan pendapatan yang diharapkan hampir tiga kali lipat menjadi $30 juta, kata Bayu Adi Persada, kepala petugas produk Elevarm kepada Forbes Asia.

Selain melayani lebih dari 400 hektar lahan pertanian melalui mitra bertaninya saat ini, pasar bisnis-ke-bisnis Elevarm juga memfasilitasi penjualan tanaman hingga 1.000 ton setiap bulan.