Peugeot Hengkang dari Indonesia

Distributor kendaraan terbesar di Indonesia, PT Astra International, telah menghentikan penjualan kendaraan Peugeot, yang menandai berakhirnya keberadaan merek Prancis tersebut selama 52 tahun di negara Asia Tenggara ini.

Rokky Irvayandi, kepala penjualan Peugeot Astra, menyatakan bahwa keputusan untuk menghentikan penjualan merek ini diambil oleh perusahaan induk: “Stellantis telah membuat keputusan strategis untuk menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia.”

Penjualan Peugeot mengalami penurunan tajam sebesar 68% menjadi hanya 23 unit pada kuartal pertama tahun 2024 setelah sebelumnya turun 56% menjadi 199 unit sepanjang tahun 2023. Model 2008, 3008, dan 5008 yang diimpor dari Malaysia setelah perakitan lokal dihentikan beberapa tahun lalu.

Peugeot mengikuti beberapa merek barat yang meninggalkan pasar Indonesia dalam dekade terakhir, termasuk Ford, GM Chevrolet, dan Renault, yang semuanya kesulitan untuk memberikan dampak signifikan di pasar yang didominasi oleh merek Jepang.

Volkswagen dan Audi masih bertahan dengan penjualan yang sangat kecil sementara hanya BMW dan Mercedes-Benz yang berhasil karena kekuatan mereka di segmen mewah yang niche.

Persaingan di Indonesia semakin meningkat dalam tahun terakhir dengan kedatangan merek baru dari Cina.

Perusahaan saudara Peugeot, Citroen, yang juga bagian dari Stellantis, masih beroperasi di Indonesia dengan penjualan kuartal pertama dari model C3 – yang diimpor dari India – sebanyak 122 unit.

Menurut seorang pejabat pemerintah Indonesia, Citroen berencana untuk memulai perakitan lokal kendaraan listrik baterai (BEVs) di negara ini pada akhir tahun ini untuk memanfaatkan permintaan yang tumbuh untuk kendaraan emisi nol.

Artikel “Peugeot Hengkang dari Indonesia” ini pertama kali dibuat dan dipublikasikan oleh Just Auto, sebuah merek milik GlobalData.