Anak usaha PT Pelindo (Persero) Terminal Peti Kemas (TPK) Koja akan melakukan investasi untuk sejumlah peralatan baru tahun ini. TPK Koja juga bersiap memperdalam kolam di dermaga Koja agar kapal-kapal besar bisa bersandar.
Tender peralatan baru ini akan dilakukan pada awal tahun 2023. TPK Koja akan menyiapkan dana sekitar Rp 803 miliar untuk membeli peralatan baru tersebut.
“Kami menargetkan arus barang (throughput) sebesar 986.039 TEUs pada 2025,” kata General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani dalam keterangannya, Minggu (12/3/2023).
Juru Bicara TPK Koja Safuan menambahkan tujuan investasi baru ini adalah untuk memperbarui peralatan dengan yang lebih modern, lebih efisien dari sisi energi, dan memiliki kapasitas yang lebih besar. Peralatan baru tersebut akan ditenagai dengan listrik, tidak lagi berbahan bakar fosil.
Selain itu, sebagian crane milik TPK Koja sudah berumur lama dan memiliki kapasitas yang terbatas. Tiga QCC (Quay Container Crane) jenis Panamax yang dimiliki Koja, misalnya, memang sudah tidak memadai lagi karena tidak bisa menurunkan atau menaikkan kontainer ke kapal-kapal besar yang memiliki stack (tumpukan) peti kemas tinggi.
Dua dari tiga QCC Panamax akan diganti dengan jenis terbaru New Super Post Panamax. TPK Koja akan membeli satu lagi New Super Post Panamax, sehingga Koja pada 2024 nanti memiliki total delapan QCC.
Crane baru ini juga memiliki kapasitas yang lebih besar, yakni 189.098 TEUs per tahun, sementara kapasitas Panamax hanya 132.068 TEUs. Utilisasi crane baru ini juga bisa ditingkatkan sampai 90%, sedangkan Panamax hanya 65%.
Dengan tambahan tiga QCC baru tersebut, kapasitas Koja akan mencapai 1.293.671 TEUs atau 862.448 peti kemas berukuran 20 kaki per tahun. Sebelumnya, kapasitas terminal yang memiliki panjang dermaga 650 meter adalah 1.293.671 TEUs atau 660.343 peti kemas. Tiga unit QCC itu diharapkan bisa tiba di Koja pada Semester II Tahun 2024.
Selain QCC, Koja juga akan mendatangkan empat unit e-RTG (Rubber-Tyred Gantry) listrik, serta enam unit Head Truck (Chassis) dan satu unit Reach Stacker.
Derek yang dipakai di Container Yard ini akan tiba lebih cepat, yakni pada Triwulan II Tahun 2024. Dengan tambahan ini, Koja akan memiliki 29 RTG, 26 di antaranya siap operasional, sehingga kapasitas lapangan penumpukan kontainer akan menjadi 845.001 boks atau 1.267.501 TEUs.
Koja juga akan membeli enam unit Head Truck (Chassis) dan satu unit Reach Stacker baru. Dengan 54 Head Truck dan tiga Reach Stacker, kapasitas pemindahan kontainer dari pelabuhan ke lapangan penumpukan dan sebaliknya naik 14,22% menjadi 1.301.419 TEUs.
“Secara keseluruhan, investasi baru ini akan menambah kapasitas Koja sebesar 25 persen,” kata General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani.
Di sisi laut, Koja akan memperkuat dermaga dan memperdalam kolam dermaga menjadi minus 16 meter, dari sebelumnya minus 14 meter. Pendalaman kolam ini dilakukan agar Koja bisa menampung kapal dengan ukuran yang lebih besar.
Sampai saat ini, kapal terbesar yang pernah dilayani Koja adalah MV Navious Verde. Kapal dengan berat 40 ribu GT, panjang LOA (Length Over All) 260 meter, dan lebar 32 meter ini mengangkut kontainer sebanyak 4.253 TEUs. Adapun arus barang di TPK Koja sampai Oktober 2022 mencapai 750.920 TEUs.
“Sampai akhir tahun kita optimistik akan mencapai di atas 900 ribu TEUs,” katanya.
Koja dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 menetapkan target arus barang (throughput) sebesar 955.342 TEUs. Tahun lalu, arus barang di Koja mencapai 930.087 TEUs, lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 sebesar 851.041 TEUs.