T-Mobile (TMUS.O) mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka akan membeli hampir seluruh operasi wireless regional dari United States Cellular (USM.N), termasuk pelanggan, toko, dan 30% aset spektrum dalam kesepakatan senilai $4,4 miliar. Kesepakatan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan T-Mobile dan meningkatkan posisi mereka dalam industri telekomunikasi yang kompetitif.
Saham U.S. Cellular melonjak lebih dari 10% dalam perdagangan sebelum bel pembukaan, hampir sepuluh bulan setelah perusahaan tersebut mengumumkan sedang mengeksplorasi opsi strategis. Lonjakan saham ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek perusahaan setelah akuisisi.
U.S. Cellular akan tetap memiliki sekitar 70% dari spektrumnya, investasi metode ekuitas, serta 4.400 menara telekomunikasi. Mereka juga mengatakan bahwa T-Mobile akan menjadi penyewa jangka panjang di setidaknya 2.600 menara. Ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi penjualan sebagian aset, U.S. Cellular masih mempertahankan komponen-komponen penting dari infrastrukturnya.
T-Mobile, yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan bagi pelanggannya, akan mendanai kesepakatan ini dengan kombinasi uang tunai dan hingga $2 miliar dalam bentuk utang yang akan diambil alih melalui tawaran pertukaran kepada sebagian pemegang utang U.S. Cellular. Kombinasi ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas finansial yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi tanpa mengganggu operasional harian mereka.
Dalam pernyataan resminya, CEO T-Mobile, Mike Sievert, mengatakan bahwa akuisisi ini merupakan langkah strategis penting untuk memperkuat layanan dan memperluas jangkauan jaringan mereka. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan kami. Akuisisi ini akan membantu kami mencapai tujuan tersebut dengan lebih cepat,” kata Sievert.
T-Mobile tidak mengharapkan adanya dampak pada perkiraan keuangan atau program pengembalian pemegang saham untuk tahun 2024. Mereka memperkirakan akan mendapatkan sekitar $1 miliar dalam bentuk sinergi biaya operasional dan belanja modal. Sinergi ini mencakup pengurangan biaya operasional melalui efisiensi skala dan optimasi jaringan.
Kesepakatan ini diharapkan akan selesai pada pertengahan 2025 setelah mendapat persetujuan dari regulator, dan para pemegang saham tidak diharapkan untuk bertindak atas kesepakatan ini, menurut U.S. Cellular. Proses persetujuan regulasi diperkirakan akan berjalan lancar mengingat pentingnya kesepakatan ini dalam memperkuat infrastruktur telekomunikasi nasional.
Para analis industri memandang kesepakatan ini sebagai langkah positif bagi kedua perusahaan. Bagi T-Mobile, ini berarti peningkatan signifikan dalam kapasitas dan cakupan layanan mereka, sementara bagi U.S. Cellular, penjualan ini memungkinkan mereka untuk memfokuskan sumber daya pada pengembangan dan peningkatan infrastruktur yang mereka miliki.
Selain itu, para pelanggan U.S. Cellular diperkirakan akan menikmati manfaat dari peningkatan layanan dan cakupan yang lebih luas di bawah naungan T-Mobile. Penggabungan ini juga diharapkan dapat membawa peningkatan dalam kualitas layanan, kecepatan internet, dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Dengan adanya kesepakatan ini, T-Mobile semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri telekomunikasi di Amerika Serikat. Perusahaan ini telah menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang dalam pasar yang sangat kompetitif, dan akuisisi U.S. Cellular merupakan bukti lebih lanjut dari strategi pertumbuhan agresif mereka.