Kuis Klinis: Terapi Aspirin Setelah Desensitisasi di AERD

Aspirin-Excerbated Respiratory Disease (AERD)juga dikenal sebagai triad Samter, adalah kondisi yang menantang yang mempengaruhi 7-10% orang dewasa dengan asma dan hingga 30% pasien dengan rinosinusitis kronis parah dengan poliposis hidung (CRSWNP). AERD ditandai oleh peradangan jalan napas atas dan bawah yang persisten, seringkali menyebabkan poliposis hidung yang parah, infeksi sinus berulang, dan asma yang sulit dikendalikan. Salah satu strategi pengobatan utama untuk AERD adalah desensitisasi aspirin, diikuti oleh terapi aspirin jangka panjang untuk mempertahankan kontrol gejala.
Pedoman kelas memberikan rekomendasi terbaru tentang peran terapi aspirin setelah desensitisasi di AERD, menyoroti kemampuannya untuk mengurangi kebutuhan untuk operasi berulang, pertumbuhan kembali polip yang lambat, dan meningkatkan fungsi pernapasan secara keseluruhan. Namun, terapi aspirin bukan tanpa risiko, karena efek samping gastrointestinal, masalah perdarahan, dan tantangan kepatuhan dapat memengaruhi hasil pasien. Mengidentifikasi kandidat yang tepat untuk desensitisasi dan menentukan dosis aspirin yang optimal sangat penting untuk memaksimalkan manfaat terapeutik.
Dalam kuis ini, Anda akan mengeksplorasi rekomendasi pedoman terbaru untuk terapi aspirin di AERD, termasuk data kemanjuran, strategi mitigasi risiko, dan kriteria pemilihan pasien. Apakah Anda dilengkapi dengan pengetahuan terbaru tentang terapi aspirin di AERD? Mari kita uji.
Pertanyaan 1 (Benar/Salah): Terapi aspirin setelah desensitisasi (ATAD) direkomendasikan untuk semua pasien dengan CRSWNP.