Teknologi

Deepseek mungkin telah menggunakan data chatgpt untuk model AI -nya, Openai meningkatkan alarm

Openai telah meningkatkan alarm tentang pesaing Cina, Deepseek, menunjukkan bahwa perusahaan mungkin telah “tidak tepat” menggunakan datanya untuk mengembangkan chatbot kecerdasan buatan sendiri. Klaim tersebut muncul setelah Deepseek merilis model bahasa besar (LLM) berbiaya rendah dan murah pada hari Senin, yang mengejutkan industri teknologi AS. Peluncuran ini menyebabkan penurunan signifikan dalam stok NVIDIA, produsen chip utama Amerika.

Kemunculan Deepseek yang mengejutkan

Masuknya Deepseek mendadak ke dalam perlombaan AI dengan LLM baru telah menarik perhatian pasar global, memicu kekhawatiran dalam komunitas teknologi AS. Kinerja model, terutama pada titik harga yang kompetitif, telah menarik perbandingan dengan model andalan Openai, ChatGPT. Rilis Deepseek, bagaimanapun, telah membuat banyak orang bertanya -tanya bagaimana perusahaan berhasil mengembangkan AI yang efektif dalam waktu yang begitu singkat.

Klaim Distilasi Openai

Menanggapi peluncuran, juru bicara OpenAI mengungkapkan bahwa perusahaan sedang menyelidiki apakah Deepseek mungkin telah menggunakan teknik kontroversial yang dikenal sebagai “distilasi” untuk mengembangkan modelnya. Distilasi melibatkan pelatihan satu llm menggunakan data yang dihasilkan oleh LLM lain, suatu proses yang sering dilarang oleh ketentuan perjanjian layanan tetapi biasanya digunakan dalam industri.

“Kami mengetahui dan meninjau indikasi bahwa Deepseek mungkin telah menyaring model kami secara tidak tepat, dan akan berbagi informasi seperti yang kami ketahui lebih banyak,” kata juru bicara itu dalam email ke NBC News. Juru bicara itu mengklarifikasi bahwa perusahaan itu tidak menuduh Deepseek atas pelanggaran keamanan apa pun, tetapi lebih mempertanyakan legitimasi praktik datanya.

Masalah industri dan preseden hukum

Sementara distilasi tidak jarang dalam industri AI, itu menimbulkan pertanyaan etis tentang kekayaan intelektual dan kepemilikan data. Openai sendiri telah menghadapi tantangan hukum atas tuduhan bahwa ia menggunakan konten yang tidak berlisensi, termasuk jutaan artikel dari New York Times, untuk melatih modelnya.

Menariknya, CEO Openai Sam Altman telah memberi selamat kepada Deepseek di X (sebelumnya Twitter) hanya beberapa hari sebelum kontroversi, memuji perusahaan karena modelnya yang mengesankan, terutama mengingat harga yang terjangkau.

Potensi keterlibatan Gedung Putih

Ketika ketegangan meningkat, Openai telah mengindikasikan bahwa pemerintah AS, khususnya Gedung Putih, dapat terlibat dalam perselisihan tersebut. Perusahaan telah berjanji untuk terus bekerja dengan otoritas AS untuk melindungi kekayaan intelektual dan kemampuan perusahaan AI Amerika.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button