Kesehatan

Superkomputer NASA menemukan struktur spiral di wilayah dalam awan OORT

Struktur spiral yang tidak terduga telah diidentifikasi di tepi tata surya, berpotensi mengubah pemahaman saat ini tentang Awan oort. Penemuan ini telah muncul dari model komputasi yang dikembangkan menggunakan data dari komet dan pengaruh gravitasi. Awan Oort, cangkang tubuh es yang jauh, telah lama menjadi teka -teki karena jaraknya yang ekstrem dari Bumi. Temuan terbaru menunjukkan bahwa daerah dalamnya dapat membentuk pola seperti spiral, menawarkan perspektif baru tentang komposisi dan dinamika cloud.

Temuan dari penelitian baru

Menurut a belajar Diterbitkan di Preprint Server Arxiv, awan OORT, yang sebelumnya dianggap sebagai cangkang bola puing -puing es, sebenarnya dapat menunjukkan struktur yang mirip dengan disk spiral. Penelitian, yang dipimpin oleh astronom David Nesvorný dan timnya di Lembaga Penelitian Barat Daya Di Colorado, simulasi yang digunakan dijalankan pada superkomputer Pleiades NASA untuk menghasilkan model struktur bagian dalam awan OORT. Temuan menunjukkan bahwa kekuatan gravitasi dari Bima Sakti, termasuk interaksi dengan bintang dan lubang hitam, mungkin telah membentuk awan OORT menjadi bentuk yang lebih rumit daripada yang diasumsikan sebelumnya.

Pengaruh galaksi dan implikasi struktural

Sesuai penelitian, fenomena gelombang galaksi memainkan peran penting dalam membentuk awan OORT. Gaya ini, yang berasal dari pengaruh gravitasi kolektif dari Bimasaktisangat kuat pada benda -benda yang berada di bagian terluar dari tata surya. Model yang baru diusulkan menunjukkan bahwa bagian dalam awan OORT, yang mencakup antara 1.000 dan 10.000 unit astronomi (AU), membentuk struktur spiral yang membentang sekitar 15.000 AU. Ini menantang teori -teori sebelumnya yang menggambarkan awan OORT sebagai daerah yang relatif seragam dan isotropik.

Tantangan dalam Pengamatan Langsung

Sebagai dilaporkanKarena jaraknya yang sangat jauh dari Bumi, awan Oort tetap hampir tidak mungkin untuk diamati secara langsung. Bahkan Pesawat ruang angkasa NASA Voyager 1bepergian dengan kecepatan 1,6 juta kilometer per hari, diperkirakan akan memakan waktu 300 tahun lagi untuk mencapai batas dan sekitar 300.000 tahun untuk melewatinya sepenuhnya. Para peneliti menyarankan bahwa melacak komet jangka panjang atau mendeteksi cahaya yang dipantulkan samar dari tubuh es awan Oort mungkin merupakan pendekatan terbaik untuk mengkonfirmasi struktur yang baru diusulkan.

Investigasi di masa depan

Para ilmuwan percaya studi pengamatan lebih lanjut dan model komputasi yang disempurnakan dapat membantu memverifikasi keberadaan pola spiral ini. Memahami bentuk dan komposisi sebenarnya dari awan OORT sangat penting untuk memahami asal -usul komet dan Tata Surya Formasi Awal. Sementara sumber daya saat ini belum didedikasikan untuk pengamatan seperti itu, para peneliti menunjukkan bahwa eksplorasi lebih lanjut dari wilayah yang jauh ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang cara kerja yang lebih luas dari lingkungan kosmik kami.

Source

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button