Berita

Warga meninggalkan Goma ketika pemberontak M23 memasuki kota terbesar di timur Kongo

Warga di Goma, kota terbesar di timur Republik Demokratik Kongo (DRC), melarikan diri pada hari Senin setelah kelompok bersenjata M23 yang didukung Rwanda mengklaim telah merebut pusat regional dari pasukan Kongo ketika pertempuran meningkat meskipun ada seruan dari pemerintah. Dewan Keamanan PBB meminta pemberontak mundur.

Tembakan terdengar di seluruh Goma semalam sebelum puluhan pemberontak berseragam militer Senin pagi berbaris menuju ibu kota provinsi Kivu Utara, yang terletak di perbatasan dengan Rwanda di wilayah bergejolak yang kaya akan mineral yang sangat penting bagi sebagian besar teknologi dunia.

Pemerintah Kongo mengkonfirmasi keberadaan pemberontak M23 di Goma, 1.500 km (930 mil) timur ibu kota Kinshasa, namun tidak mengatakan bahwa mereka telah menguasai kota tersebut.

Dalam pernyataannya di X, juru bicara pemerintah Patrick Muyaya meminta warga Goma untuk tinggal di rumah dan juga mendesak warga Kongo di seluruh dunia untuk melakukan mobilisasi untuk mendukung negara tersebut. “Tidak ada sentimeter yang akan diberikan!!!” tulis Muyaya.

Gerakan 23 Maret (M23) adalah salah satu dari sekitar 100 kelompok bersenjata yang bersaing untuk mendapatkan pijakan di wilayah kaya mineral tersebut dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Para pemberontak untuk sementara waktu mengambil alih Goma pada tahun 2012, sebelum mereka terpaksa mundur karena tekanan internasional, dan muncul kembali pada akhir tahun 2021, dengan meningkatnya dukungan dari Rwanda, menurut pemerintah Kongo dan para ahli PBB. Rwanda menolak dukungan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rwanda menuduh Kongo gagal melakukan dialog dengan M23, yang digambarkan sebagai “kelompok pemberontak Kongo yang berjuang untuk melindungi komunitas mereka”.

Kegagalan tersebut, katanya, telah memperpanjang pertempuran yang terus menghadirkan “ancaman serius terhadap keamanan dan integritas wilayah Rwanda, dan memerlukan sikap pertahanan Rwanda yang berkelanjutan”.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button