Berita

Muntah berusia 66 juta tahun ditemukan oleh pemburu fosil amatir

Sepotong fosil muntahan, yang berasal dari masa dinosaurus menjelajahi bumi, ditemukan di Denmark, kata Museum Selandia Timur pada Senin.

Seorang pemburu fosil amatir setempat menemukan fosil tersebut di Tebing Stevns, sebuah situs yang terdaftar di UNESCO di selatan Kopenhagen.

Saat berjalan-jalan, Peter Bennicke menemukan beberapa pecahan yang tidak biasa, yang ternyata adalah potongan bunga lili laut, di dalam sepotong kapur.

Dia kemudian membawa pecahan tersebut ke museum untuk diperiksa, dan diketahui bahwa muntahan tersebut berasal dari akhir era Cretaceous sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Menurut para ahli, muntahan tersebut mengandung setidaknya dua spesies lili laut, kemungkinan besar dimakan oleh ikan yang memuntahkan bagian yang tidak dapat dicerna.

“Penemuan seperti ini… dianggap sangat penting ketika merekonstruksi ekosistem masa lalu karena memberikan informasi penting tentang hewan apa yang dimakan oleh hewan mana,” kata pihak museum dalam sebuah pernyataan. siaran persyang juga menyertakan gambar muntahan yang menjadi fosil.

tangkapan layar-muntah-27-01-2025-111438.jpg
Sepotong fosil muntahan, yang berasal dari masa dinosaurus menjelajahi bumi, telah ditemukan di Denmark, kata Museum Selandia Timur pada hari Senin.

Museum Selandia Timur


Ahli paleontologi Jesper Milan memuji penemuan ini sebagai “penemuan yang benar-benar tidak biasa,” dan menambahkan bahwa penemuan ini membantu menjelaskan hubungan dalam rantai makanan prasejarah.

“Bunga lili laut bukanlah makanan bergizi, karena sebagian besar terdiri dari lempengan kapur yang disatukan oleh beberapa bagian lunak,” katanya.

“Tetapi di sini ada seekor hewan, mungkin sejenis ikan, yang 66 juta tahun lalu memakan bunga lili laut yang hidup di dasar laut Kapur dan memuntahkan bagian kerangkanya.”

Menurut UNESCOTebing Stevns menawarkan “bukti luar biasa tentang dampak meteorit Chicxulub yang menabrak planet ini sekitar 65 juta tahun yang lalu,” yang diyakini secara luas sebagai penyebab berakhirnya zaman dinosaurus.

Para peneliti telah mempelajari sisa-sisa kuno yang dimuntahkan sebelumnya. November lalu, para ilmuwan menggunakan sampel kotoran dan muntahan fosil dari Polandia untuk mencoba menentukan siapa yang memakan siapa 200 juta tahun yang lalu, Associated Press dilaporkan.

Pada tahun 2018, para peneliti menemukan fosil muntahan selama penggalian di tenggara Utah, Live Science dilaporkan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 di jurnal Palaiopara ilmuwan tersebut melaporkan menemukan sisa-sisa salamander dan katak di dalam muntahannya.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button