Astronom menemukan bagaimana lubang hitam besar membuat makanan mereka sendiri
![Astronom menemukan bagaimana lubang hitam besar membuat makanan mereka sendiri Astronom menemukan bagaimana lubang hitam besar membuat makanan mereka sendiri](https://i2.wp.com/c.ndtvimg.com/2025-01/7g8n3q7o_black-holes-nasa_625x300_28_January_25.jpeg?w=780&resize=780,470&ssl=1)
Lubang hitam paling besar di alam semesta memicu diri mereka sendiri dengan mendinginkan gas di sekitar mereka, para astronom telah menemukan. Menggunakan data dari Chandra X-Ray Observatory NASA dan Teleskop yang sangat besar (VLT) di Chili, para peneliti telah menunjukkan bagaimana ledakan lubang hitam memicu proses pemberian makan mandiri.
Itu belajarditerbitkan di Nature Astronomy dan dipimpin oleh Valeria Olivares dari University of Santiago de Chile, memeriksa tujuh kelompok galaksi. Di pusat -pusat kelompok -kelompok ini terletak lubang hitam yang sangat besar, beratnya jutaan hingga miliaran kali massa matahari. Lubang hitam ini memakan gas di sekitarnya, melepaskan jet kuat yang mendinginkan gas dan membentuk filamen.
Penelitian ini menemukan bahwa ledakan dari lubang hitam dingin gas panas, membentuk filamen sempit gas hangat yang terlihat sebagai benang bersinar. Turbulensi dalam gas memainkan peran kunci dalam proses pendinginan ini. Beberapa gas hangat mengalir kembali ke lubang hitam, memicu lebih banyak ledakan dan melanjutkan siklus.
Salah satu penemuan utama adalah bahwa kecerahan gas panas terkait dengan kecerahan gas hangat di pusat -pusat kelompok. Ketika gas panas bersinar lebih terang, gas hangat bersinar lebih intens, mengkonfirmasi bagaimana lubang hitam memakan gas di sekitarnya.
Dua kelompok galaksi – Perseus dan Centaurus – menawarkan visual yang mencolok dari fenomena ini.
Perseus Cluster: Gas panas tampak ungu kebiruan dengan filamen pink solid, sementara galaksi di sekitarnya bersinar terang.
Centaurus Cluster: Gas memiliki tampilan yang lebih lembut dan tersebar, dengan filamen yang menunjukkan tekstur yang halus dan berbulu.
Kedua cluster menampilkan lubang hitam sentral yang dikelilingi oleh filamen gas yang bersinar, representasi visual dari mekanisme pemberian makan mandiri.
Studi ini mencatat kesamaan antara filamen gas dalam kelompok galaksi dan ekor “galaksi ubur -ubur,” di mana gas dilucuti saat galaksi bergerak melalui lingkungan mereka. Koneksi yang tidak terduga ini menunjukkan proses bersama di berbagai fenomena kosmik.
Penelitian ini menyatukan para ahli dari Chili, AS, Australia, Kanada, dan Italia, memanfaatkan alat canggih seperti instrumen VLT’s Muse (multi unit spectroscopic Explorer) untuk membuat pandangan 3D alam semesta. Program Chandra NASA, dikelola dari Alabama, memberikan data X-ray yang penting untuk penemuan ini.